Wednesday, November 28, 2007

appreciation

Puff.. handphone Saia sudah mulai terasa lamban. Pertanda Saia harus menghapus beberapa file yang tidak penting. Waktunya terasa cukup longgar untuk melakukan aktivitas ini.
Menu, gallery, track… memilah-milah mp3 mana yang sudah ‘jadul’.
Beberapa lagu sudah di-cek dan… delete.

***
Keesokan pagi…

“Eh ada lagu apa? Gue bosen nih ama lagu lagu gue.”Tanya Dina.
“Nih… liat aja sendiri, semalem baru aja gue hapus-hapus in…”sodor Saia.
Kedua sahabat itu larut sesaat dalam kesunyian, hanya suara keypad hape Saia yang ditekan dari keypad satu ke yang lainnya.

“Won nanguo? Sai, ini kan lagu udah lama banget… dari jaman lu kuliah dulu… jadul buanget…”Dina terbelalak kaget.
“O itu… he eh… gue emang masih suka ma lagu itu”kata Saia datar.
“Tapi… gile aje… udah lama banget… kok ga di apus aja sih?”lanjut Dina.
“Gue inget Din, waktu hape gue masih poliponik, gue susah payah nyari lagu ini. Dan pas gue ganti jadi hape yang bisa nyanyi true tone, gue nyari lagu ini… dan sampe sekarang deh…”
“wo nanguo apa artinya?”Tanya Dina.
“Saya bersedih… “jawab Saia pendek.
“o… lu ngerti sama isi lagunya?”
“sampai saat ini masih belum, tapi gue sedang mengusahakan untuk mengerti…”
“how?”
“Ask somebody’s help to translate it?! Gitu aja kok dibuat susah…”ujar Saia.
“huahahahaha… iya kok gue nanya pertanyaan bodoh gitcu sih?”Dina menyadari kebodohannya.

“Eh.. gue punya lagu baru nih… mau ga? Apus aja wo nanguo lu…”tawar Dina.
“Hm… coba aja transfer dulu, kalo memori gue masih cukup, ya ga usah ngapus wo nanguo…”Saia kekeuh pada pendiriannya.

“deu…. Kekeuh banget… jangan-jangan ada kenangan di balik lagu itu ya?”selidik Dina.
“Dulu lagu itu ada di soundtrack MVP Lover dan gue ngikutin ceritanya… gue ngerasain jiwa dari lagu itu meskipun gue ga ngerti.. gue berusaha menghargai apa yang gue dapet susah payah, ga bakalan gue lepas begitu aja”jelas Saia.

“Saia, apa itu alasan lu untuk tetep memelihara ‘itu’ di perut lu meskipun Diya tidak tahu menahu tentang ini?”Tanya Dina hati-hati.
“Gue pengen banget punya anak Din, susah payah. Walau itu harus dibayar diluar sepengetahuan Diya”papar Saia.
“Lu ga perlu SUSAH PAYAH, kalo lu menikah dengan Diya. Toh kalau emang itu rejeki lu, pasti bakalan dapet…”ujar Dina.
“Din, seandainya gue bisa semudah itu menikah dengan Diya…seandainya…”angan Saia.

Wednesday, November 7, 2007

Dreams and Reality


Have you ever searched for a small spot
just to put your tired legs down
Have you ever closed your eyes and wished to see your loved ones
just to cure your loneliness
Have you ever touched someone's heart
just to let them know that you're there

Never really understand why some people cross our path
and yet.. some stay long enough only to break our hearts
Never fully figure out why some coincidences give us a shock
and yet.. some got really fascinated by them
Never finally comprehend why some questions have no answer
and yet.. some impossible ones turn out the other way around

Life is a big bowl of fruit punch
Different colors, flavors, shapes

for questions, coincidences, people, places, desire and memory
All mixed into one earth
Will this chance brings us closer
Been waiting forever in this fairy tale
This empty heart is weakening inside....
Please say dreams do come true
Send me your angelic white lighter
Believe me..
My hope's still shining bright

Thursday, November 1, 2007

Yupi Gummy Burger

Hari ini datang lebih awal, berharap semangat baru kan muncul mengiringi hari...
Saia terheran-heran ada 2 buah permen Yupi di mejanya dengan sepucuk kartu di alasnya dengan tulisan :

"Yupi Gami Bergerrrrr..."
-S-

DIYA.
Saia yakin, pasti dia yang mengirimkan permen itu.
Saia duduk dan meraih kartu itu. Kenangannya kembali ke saat itu...

***
"Di, mo permen itu dong..."minta Saia.
"Yang mana Sai?"tanya Diya.
"Yang yupi gami bergerrrr"jawab Saia.

huahahahahha...
Diya tertawa geli dengan lirikan matanya. Saia bingung.

"Diya kenapa? kok ketawa?"tanya Saia.
"biasa aja dong cara bacanya..."jawab Diya.
Saia pun ikut tertawa senang, melihat Diya tertawa.
***

Saia mengambil HPnya, mengabadikan kedua yupi gummy burger bersama kartunya, kemudia menekan keypad HPnya mencari nomor kontak Diya. Sebuah MMS terkirim dengan gambar permen yumi gummy burger yang baru saja diabadikannya...

"Diya, thanks for Yupi Gummy Burger. You're still remember it. Kindly, always remember, Saia loves to see Diya laughing..."