Showing posts with label poetry. Show all posts
Showing posts with label poetry. Show all posts

Monday, August 8, 2022

AM I ENOUGH


last time i checked 

you were still trustworthy

tonight .. you changed me into unworthy

i cried alone by the end of the night

at the very end of my bed

the moon was never so bright.. like tonight

but my brain was all black

you're here but then you say ..

never wanted to look back

at all the hurt and sadness 

i guess to you .. they don't even matter

but all my brain is still black

so i am here but always been drowning 

been playing dumb.. just to keep it burning

been faking smile .. even all the laughter

just to be with you


is it enough??

am i enough?!


-office, Aug 8, 2022

Monday, December 2, 2013

Antara Kau, Langit dan Hujan

Langit sedang bermuram
Dia rindu menangis
Dan kau selalu tak inginkan ini
Kau membenci kerapuhannya

Kenapa harus menumpahkan air mata
Tanyamu pada nelangsa
Tapi langit semakin abu-abu
Dia harus tersedu

Kau terus memintanya tertawa
Dia malah berpaling pada awan
Hanya untuk tersenyum
Lalu bertambah gelap kelabu

Kemudian dikirimkannya hujan
mengalirlah milyaran bulir air itu
Jatuh ke setiap lekuk dan celah
Ya.. Tumpahkan sajalah semuanya

Kau punya bahu untuknya
Tak selebar dunia tapi cukup
Kau punya dada untuknya
Tak selapang lautan tapi cukup

Teruskan hingga tak bersisa
Dan kau berjanji padanya
Cukup mendengar sedu sedan
Tanpa banyak cerita atau tanya

Rupanya ia berkelahi dengan cinta
Sedang memelukmu tapi menggenggam awan
Lihat tangisannya perlahan mereda
Hanya kau masih terpuruk

Hujan tak mampu menghapus semua
Hasratmu untuk mencaci
Betapa ia kini kembali penuh awan
Kenapa harus awan

Kau dan langit bukan lagi satu
Walau hujan pernah jadi jembatan
Semua kan berakhir disini
Ditengah awan dan hujan rintik-rintik

Friday, February 6, 2009

Kumpulan Pikiran

Kelopak mata itu mengering
Terbakar... layu lalu rata dengan tanah
Entah mengapa dan karna siapa
Wajah itu mengkerut kerut
Retak ... hancur lalu meresap bersama air
Entah dimana dan kapan
Nasib dan takdir sedang dipertaruhkan
Tenggelam bersama belaian kesengsaraan
Dimana anak anak meratapi nasi basi
Para jompo mengais makanan di tong sampah
Peluh penarik becak dan kuli panggul menghamburkan kepasrahan
Akankah pertiwi memeluk penuh kedamaian
Mungkinkah mata, wajah, nasib dan takdir tercerahkan

Life is a flower when you think it is
So let's start making it meaningful to others


office, Dec 11, 07


Ini Hidup

Jelaslah bahwa ini hidup
saat kau dan aku terikat
pada surga dan neraka
cinta .. benci serta pengharapan
hanya pelengkap cita rasa
pahit manis pengalaman hati
yang slalu datang dan pergi
Jelaslah bahwa ini hidup
saat sakit.. tua dan kematian adalah pasti
dimana manusia hanya jadi bidak
nafas.. hasrat serta jiwa
hanya syarat yang dihembuskan
demi cucuran keringat dan airmata
hiasan bagi wajah sayu terabaikan
Ini hidup.. hai para musafir..
kau dan aku segera demam panggung
resah akan ketidakpastian ramalan
bahwa masa depan tidak bs dikekang
dan masa lalu akan slalu hadir
dalam setiap belaian waktu yang berdentang
dua belas kali .. hingga upik abu dan kita
tenggelam dalam pelukan drama kolosal
bahwa manusia adalah pelakon semata

Saat kutatap kebelakang
jendela jendela setiap kendaraan yg berdebu
Jalanan tampak beda .. terlihat asing
tapi terus kutatap dan kunikmati rasa itu
Semua kilauan ingatan tentang peluh dan beban
mengalir bak arus kehidupan
yang tak pernah benar benar berhenti
Bahwa aku ingin waktu memenjarakan aku
Itu benar.... aku lelah
lelah menjadi diriku sendiri
dan.. bahwa aku ingin tenggelam
selamanya dalam kemunafikan perasaan
Lelah akan opini orang tentang orang lain
Ditengah rintik hujan
orang orang sibuk berkelahi dengan pikiran
Aku hanya bisa menerka
Mungkin ada beberapa yang lelah
lelah berpikir dan kemudian berangan-angan
kapan hujan akan mewujudkan setiap bentuk
aku mencoba bersahabat dengannya
dengan setiap sisi emosi manusia
berharap bahwa dunia punya satu terminal
dimana kepala lelah dapat berdamai
bercanda sambil minum teh atau kopi
tanpa beban atau kepalsuan
suatu hari nanti... secepatnya

Jeritan Hati Bumiku

Benar benar menyedihkan...
Mau apa manusia manusia aneh ini
Aku nelangsa ... berkerak dalam hati
Pohon pohonku ditebangi..
Tolong sadar bahwa itu tangan tanganku
Segala sesuatu dalam bumiku dieksploitasi ...
Tolong sadar bahwa semua adalah isi tubuhku
Tanahku dijadikan ajang perebutan kekuasaan bangunan bangunan
Pundakku lelah terbebani pencakar langit dan kepala kepala lapar
Tenggorokanku disumpal lumpur panas
Aku mau mati saja ... bermimpi kembali ke langit ketujuh

Please revive me before my hope turns to dust!


Nb. Beberapa puisi diatas mencerminkan hasil perenungan saya saat didalam angkot, saat di jalan raya dan saat di depan televisi. Saya hanya ingin berbagi kumpulan pikiran-pikiran saya ini dengan sudut pandang dan pola pikir serta hati nurani saya. Semoga setidaknya dapat menjadi sebuah perenungan bagi kita bersama.

Thursday, January 24, 2008

Dunia Sang Pujangga

dunia bak sayap bidadari

saat udara dan hela nafas berkejaran

untaian air melaju.. menari bersama kelok sri tanjung

mawar dan sedap malam mengalunkan senandung rindu

rindu pada hujan rintik rintik

kemanakah tapak kaki berakhir?

beranjak kala sang sabit merobek angkasa

semua kehidupan tertidur .. meringkuk tengelam dengan sunyi

akankah getar hati jatuh dipangkuan?

ini bukan permintaan hati

tapi permintaan dari langit

dan kita tak pernah mengerti

temaram senja melabuhkan mimpi mimpi

mimpi akan asmaradhana pelangi

aku... kamu bersama ratusan kejora

kemanakah arah perjalanan sang pujangga?

hanya rangkuman kata kata

menghambur.. tumpah ruah lalu merasuk

dunia masih bak sayap bidadari saat itu

Monday, December 24, 2007

aku bukan pujangga

Ada saat dimana kita terpaksa harus berputus asa,
menghentikan semua daya upaya,
membuyarkan mimpi yang pernah ada,
dan menghilangkan semua asa yang tercipta.

Saat berhenti melangkah, diam di tempat sejenak.
Berhenti meniti jalan yang selama ini terhampar bias di depan mata.
Mau tak mau,
harus merubah niat untuk meneruskan perjalanan melalui jalan setapak itu.
Menghapus ingatan, seolah-olah jalan itu tidak pernah ada sebelumnya.

Berhenti berharap,
Mencipta sugesti, hingga ke relung hati
Tak akan yang dicari disana, tiadalah guna.
Mencari amnesti untuk diri keluar dari sunyi
Menuju hingar bingar warna warni.

Putus asa, tidak selamanya hitam
Adalah episode pamungkas,
Prolog lembaran baru
Pembuka seribu jalan buntu terdiam dalam bisu

Kembali bertanya pada kalbu,
Masihkah putus asa hal yang tabu?
Ini saatnya,
berputus asa

My room, 5 minutes to Dec 24, 2007
Dedicated for the journalist, the newmom & the college student.
Thanks for all greatest things in 2007.

Me : gila!!! Gue bikin ini luama banget, nyari kata-kata yang tepat…. Semula mo di inggris-in, tapi… lebih susah lageeee dan lebih luama… puff, waktu menulis gue jadi ga efektif nih… :p
Posted on Ratu’s corner, it’s about words (http://queenling.blogspot.com) & Ratu de Blog

Wednesday, November 7, 2007

Dreams and Reality


Have you ever searched for a small spot
just to put your tired legs down
Have you ever closed your eyes and wished to see your loved ones
just to cure your loneliness
Have you ever touched someone's heart
just to let them know that you're there

Never really understand why some people cross our path
and yet.. some stay long enough only to break our hearts
Never fully figure out why some coincidences give us a shock
and yet.. some got really fascinated by them
Never finally comprehend why some questions have no answer
and yet.. some impossible ones turn out the other way around

Life is a big bowl of fruit punch
Different colors, flavors, shapes

for questions, coincidences, people, places, desire and memory
All mixed into one earth
Will this chance brings us closer
Been waiting forever in this fairy tale
This empty heart is weakening inside....
Please say dreams do come true
Send me your angelic white lighter
Believe me..
My hope's still shining bright